Kegiatan International Field School merupakan salah satu kegiatan tahunan (annual) berskala internasional yang dilakukan di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Unviersitas Diponegoro yang mengangkat Indonesia dengan beragam potensi alam dan budaya lokal yang ada memiliki keragaman kekayaan arsitektur yang unik dan menarik untuk dipelajari. Kampung-kampung tradisional di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa khususnya di Kabupaten Demak Jawa Tengah merupakan lokasi dengan kondisi alam serta keunikan budaya dan arsitektur yang dapat diangkat sebagai lokus kegiatan International Field School 2018.
International Field School kali ini mengusung tema Resilience Settlement dengan nama kegiatan “International Field School 2018 : Discovering Kampong Morosari For Living with Water toward Sustainable Development” . Pada kegiatan ini mahasiswa peserta tidak hanya diberikan materi pembelajaran mengenai kekayaan budaya dan arsitektur lokal, namun pembelajaran tentang materi lain tentang permasalahan yang ada di wilayah pesisir pantai utara Demak yang berkaitan dengan masalah rob.
Metoda pembelajaran yang diterapkan pada International Field School ini berfokus pada Problem Based Learning. Pada awal kegiatan akan diberikan materi perkuliahan mengenai tigal hal utama yaitu tentang: 1. karakteristik kampung di wilayah pesisir pantai utara Jawa Tengah dengan aspek budaya dan arsitekturnya, 2. permasalahan rob di wilayah pesisir pantai utara Jawa Tengah serta kebijakan pemerentah setempat berkaitan dengan permasalahan yang ada, 3. Pengetahuan tentang sustainable development khususnya berkaitan dengan permukiman di wilayah pantai. Materi perkuliahan diberikan untuk pengenalan kasus sebelum peserta dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok akan diberikan kasus dengan potensi dan permasalahnnya. Masing-masing kelompok akan melakukan: survey lapangan, diskusi mengenai alternatif pemecahan kreatif yang dapat diusulkan dan diterapkan, membuat materi presentasi, dan melakukan presentasi mengenai usulan yang direncanakan.
Kasus studi yang akan diangkat untuk masing-masing kelompok peserta antara lain pada:
– Kampung Pesisir Rejosari : kampung didaerah pesisir yang terkena abrasi
– Kampung Pandansari : kampung yang masyarakatnya hidup bersama air
Kegiatan ini diikuti oleh total 56 orang, dengan rincian sebagai berikut :
- Mahasiswa internasional = 25 orang
- Profesor internasional = 4 orang
- Mahasiswa dalam negeri = 6 orang
- Profesor Pendamping = 3 orang
- Panitia dosen (pendamping ) = 8 orang
- Panitia+peserta mahasiswa = 10 orang
berlangsung selama 4 hari dan diakhiri dengan city tour Semarang dan candi Borobudur
video teaser
video aktivitas IFES 2018